Rumah Sakit dr Soepraoen

Mayor dr.Soepraoen

Sejarah Singkat Tentang Perjuangan Mayor dr.Soepraoen

Rumah Sakit dr Soepraoen

Biodata

Mayor dr Soepraoen adalah seorang dokter pejuang pada masa kedudukan Belanda, Jepang dan Sekutu (1942 s.d 1946). dr Soepraoen lahir di Srondol Semarang pada tanggal 27 Februari 1918 dari pasangan Budiarto yang bekerja sebagai Pegawai perbekalan di Semarang dan Sukemi (Yu’kem) yang bekerja sebagai Tukang jahit diperusahaan milik Belanda. Sejak lahir hingga umur beliau 7 tahun ,tinggal bersama kedua orangtuanya di Srondol Semarang Jawa Tengah dan pada saat menginjak umur 8 tahun beliau ikut kakak dari ibunya yang tinggal di Tawangmangu Karanganyar Jawa Tengah yaitu Suyoto (Staf Kawedanan Karanganyar Jawa tengah) dan Marni. Hingga usia 18 tahun beliau tinggal bersama Pamannya untuk mengenyam pendidikan hingga HBS ( Hoogere Burger School) setingkat SLTA di Tawangmangu, Karanganyar,Jawa Tengah. Setelah lulus HBS beliau melanjutkan kuliah di NIAS ( Nederlandsch Indische Artsen School ), sekarang menjadi UNAIR (Universitas Airlangga) Surabaya dan lulus tahun 1942.

Perjuangan

Pada massa akhir pendudukan Belanda (1942) beliau sebagai dokter belanda di rumah sakit milik belanda di Surabaya. Pada massa awal sampai akhir pendudukan Jepang (1942-1945) beliau sebagai dokter di pangkalan tentara Jepang di wilayah Surabaya.

Pada massa awal kemerdekaan (1945) beliau bergabung dengan Pasukan BKR yang dipimpin oleh Kolonel Sungkono pada saat itu dan menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Rumah Sakit Militer Jawa Timur yang berada di Rumah Sakit Darmo. Dan pada saat itu Kepala Kesehatannya dipimpin oleh Letkol I P Rajimin. Pada saat perang Surabaya beliau aktif dalam memberi dukungan dan pertolongan kesehatan kepada para pejuang.

Pada tanggal 03 Januari 1946 beliau mendapat perintah untuk memberi pertolongan di garis pertempuran melawan Sekutu di wilayah Gresik bagian selatan (Balong Panggang,Wringin Anom,Krian dam Mojokerto),karena pada saat itu para pejuang banyak yang luka akibat pertempuran dari Surabaya. Pada saat perjalanan pukul 09.30 WIB beliau tidak sengaja menginjak Ranjau darat yang ditanam Sekutu sehingga beliau meninggal bersama 2 (dua) orang Anggotanya yang membawa tandu. Agar tidak diketahui Sekutu jasad beliau dan 2 (dua) orang anggotanya yang tidak utuh lagi itu dikumpulkan oleh para pejuang pada kelompok beliau. Sehingga jasad beliau sementara dimakamkan di dusun legundi desa Krikilan Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik Jawa Timur.

Pada tahun 1950 atas perintah/instruksi Presiden Soekarno agar para pejuang yang gugur agar dipindahkan ke TMP Gajah Mada Kota Mojokerto. Untuk mengenang jasa-jasa dan perjuangan beliau diabadikan sebagai nama Rumah Sakit TK II dr Soepraoen Jl S.Supriyadi No.22 Sukun Malang Jawa Timur.

epasien
logo epasien
logo playstore
logo

Rumah sakit Tk.II dr. Soepraoen adalah rumah sakit milik TNI AD yang mempunyai tupoksi memberikan pelayanan kesehatan kepada Prajurit TNI, Aparatur Sipil Negara dan Keluarganya serta masyarakat Umum.

© Copyright 2023, Rumah Sakit Tk.II dr.Soepraoen